PorosSulteng-Tolitoli– Optimalisasi penanganan dan pengelolaan sampah di Kota Cengkeh, diakui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tolioli, memang belum maksimal.
Kabid Persampahan DLH Tolitoli Bustanil mengatakan, sarana prasarana pengelolaan sampah yang dimiliki DLH Tolitoli masih sangat minim.
Misalnya saja, tempat sampah organik dan non organik hingga kini belum terpenuhi maksimal. Selain persoalan anggaran, kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah dinilai masih sangat minim.
“Kita akui, sarana untuk pemilahan sampah seperti TPS organik dan non organik itu memang sangat kurang, tapi upaya kami sebagai langkah awal adalah terus melakukan edukasi pemilah sampah, dan penggunaan sampah plastik sekali pakai, serta edukasi mengurangi penggunaan plastik,” bebernya.
Dikatakan, edukasi pemilahan sampah oleh DLH terus dilakukan, walaupun dilakukan secara berkala. Dan pemilahan sampah perlu dilakukan mengingat tujuan memisahkan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, atau sifat sampah yakni untuk mempermudah pengelolaan sampah selanjutnya.
Selain memudahkan pengelolaan sampah, juga menjadikan masyarakat tidak lagi bergantung dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Pemilahan sampah di rumah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah residu. Adapun wujud yang dihasilkan dari sampah yakni termoplas, pupuk, maggot, dan sampah yang tidak dapat diolah.
Pemilahan sampah organik dan anorganik ini juga dapat mengurangi pencemaran udara yang diakibatkan oleh penumpukan sampah organik dan anorganik yang masih tercampur. Pencemaran udara dapat menimbulkan masalah kesehatan, terutama yang berhubungan dengan paru-paru dan pernapasan. Selain masalah pencemaran udara, terdapat manfaat lain dari pemilahan sampah dari rumah, yaitu dapat menambah nilai ekonomi dari hasil sampah yang telah terpilih tersebut.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemilahan sampah mulai dari sumbernya, yaitu bermula dari rumah. Karena memilah sampah dari rumah ternyata dapat memberikan manfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan.
Adapun cara sederhana yang dapat dilakukan di rumah masing-masing yang dapat membantu kelestarian lingkungan. Di antaranya, menyediakan tempat sampah berupa karung atau wadah lainnya) yang terpilih. Tempat sampah ini diberi label pembeda yaitu organik, anorganik, dan residu. Cara yang kedua yaitu memilah sampah sesuai jenisnya, yaitu sampah organik, anorganik, dan residu. Cara ketiga yakni, melakukan zero waste, yaitu dengan mengkonsumsi makanan secukupnya untuk meminimalisir sampah. Cara terakhir ini diyakini mampu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. (adris)