PorosSulteng-Palu-Sulteng yang dikenal sebagai wilayah multi disaster, dengan sejarah panjang gempa, tsunami dan likuifaksi, menjadi lokus dari kajian Analisis Biaya Manfaat (Cost Benefit Analysis) yang diprakarsai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Pemerintah Swiss melalui Swiss Development Cooperation (SDC).
Kegiatan yang berlangsung di Hotel BW Coco, pada Rabu siang (14/5) dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Dr. Fahrudin, S.Sos, M.Si hadir yang membacakan sambutan gubernur.
Dalam sambutannya, kegiatan ini dipandang sebagai upaya kolektif dalam membangun resiliensi dan ketangguhan daerah terhadap ancaman bencana yang semakin kompleks.
dalam Kegiatan ini juga diapresiasi sebagai ruang membangun sinergitas antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat dan mitra internasional dalam rangka penyusunan strategi Cost Benefit Analysis yang komprehensif sebagai dasar perumusan kebijakan publik bidang kebencanaan.
“sementara ,Kebijakan yang disusun diharapkan tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan nyata di masyarakat,” ujarnya berharap hasil-hasil FGD berdampak bagi terwujudnya Sulteng tangguh bencana di masa mendatang.
Selain itu Di bagian lain dari sambutan, Asisten Fahrudin menambahkan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Swiss yang langsung merespon dan memberikan bantuan kemanusiaan saat terjadinya bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi 7 tahun silam di wilayah Pasigala.
“Pemerintah Swiss senantiasa memberikan atensi atas peristiwa kebencanaan di Sulawesi Tengah dan saya yakin melalui kegiatan ini akan memberikan pemahaman dan pendalaman terhadap upaya-upaya penanggulangan bencana di Sulawesi Tengah,” ujarnya menambahkan.
Turut hadir di acara, Wakil Wali Kota Palu Imelda Muhidin, Duta Besar Swiss untuk Indonesia H.E. Mr. Olivier Zehnder, Deputi Sistem dan Strategi BNPB Dr. Raditya Jati, S.Si., M.Si., serta Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tengah Dr. Ir. Akris Fattah Yunus, M.M.tutupnya.
(Ro Adpim Setdaprov Sulteng)